CheMIstrY Is FuN
Pendahuluan
Prolog !
Tahukah
kalian bahwa dalam
mengungkapkan kasus kejahatan, polisi seringkali menggunakan sidik jari yang
diperoleh dari tempat kejadian. Dan tahukah kalian bahwa proses untuk
mendapatkan sidik jari tersebut menggunakan prinsip kelarutan zat ?. Sewaktu tersangka
tindak kejahatan memegang suatu benda, salah satu zat yang ditinggalkan pada
benda tersebut adalah NaCl yang berasal dari keringat. Polisi yang datang ke
tempat kejadian menyapu benda yang dipegang tersebut dengan larutan AgNO3.
AgNO3 akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan AgCl berwarna
putih.
NaCl(aq)+
AgNO3(aq)
AgCl(s) + NaNO3(aq)
Putih
Dibawah
sinar, endapan AgCl putih akan berubah menjadi endapan Ag yang berwarna hitam.
Endapan inilah yang akan menampilkan sidik jari. Terbentuknya endapan AgCl
terkait dengan kelarutan zat AgCl dalam pelarut air. Jadi, bersyukurlah kita
kepada Allah SWT karena manusia diberikan akal sehingga dapat mempelajari
berbagai pengetahuan salah satunya kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga
dengan ilmu ini kita dapat mengungkapkan kasus kejahatan melalui sidik jari.
Hubungan Kelarutan Dengan Hasil Kali Kelarutan
Kelarutan zat-zat yang sukar larut dapat ditentukan berdasarkan harga
Ksp zat tersebut. Demikian pula harga Ksp dapat ditentukan jika konsentrasi
ion-ion zat terlarut diketahui. Karena nilai kelarutan (s) dan hasil kali
kelarutan (Ksp) sama-sama dihitung pada larutan jenuh, maka terdapat hubungan
yang sangat erat di antara keduanya. Untuk senyawa AmBn yang terlarut, maka ia
akan mengalami ionisasi dalam sistem kesetimbangan:
AmBn (s) mAn+ (aq)
+ nBm– (aq)
Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L–1, maka di dalam reaksi kesetimbangan tersebut
konsentrasi ion-ion An+ dan Bm– adalah:
AmBn
(s) mAn+ (aq) + nBm– (aq)
s mol L–1
m . s mol L–1 n
. s mol L–1
sehingga
harga hasil kali kelarutannya adalah:
Ksp AmBn = [An+]m [Bm–]n
= (ms)m .
(ns)n = mm.sm.nn.sn = mm.nn.sm+n
Hubungan
kelarutan dengan hasil kali kelarutan dapat pula dinyatakan dengan persamaan
berikut:
Ksp = (n – 1)n–1 . sn
dengan:
n = jumlah ion dari elektrolit
s = kelarutan elektrolit (mol.L–1)
Untuk
elektrolit biner (n = 2): Ksp = s2 atau
s = √Ksp
Kesimpulan :
Contoh
Soal :
1.
Diketahui
Ksp CaF2 = 3,2
. 10–11
a.
Tentukan kelarutan garam CaF2 dalam air!
b.
Tentukan konsentrasi ion Ca2+ dan F- pada keadaan jenuh!
c.
Berapa massa garam CaF2 yang terlarut dalam 100 mL larutan?
(Mr CaF2 = 78
)
Jawab:
b. CaF2 (s) ↔
Ca2+ (aq)
+ 2F– (aq)
s
s
2s
[Ca2+] = s = 2 . 10–4 mol.L–1
[F–] = 2s = 4 . 10–4 mol.L–1
c. Dalam 1 liter
terdapat CaF2 yang
terlarut sebanyak = 2 . 10–4 mol.L–1
Dalam 100 mL = 100/1000 × 2 . 10–4 mol
= 2 . 10–5 mol
Massa CaF2 = mol × Mr
= 2 . 10–5 × 78
= 156 . 10–5 gram
= 1,56 mg
Jadi, banyaknya CaF2 yang terlarut dalam 100 mL larutan
adalah 1,56 mg
Contoh Soal :
1. Seorang siswa dalam eksperimennya membuat suatu
larutan jenuh CaCrO4, ketika 164 mL air dalam larutan tersebut
diuapkan, ia mendapatkan 0,653 gram CaCrO4 yang tertinggal.
Berapakah hasil kali kelarutan CaCrO4 tersebut?
a. Tentukan Mr CaCrO4
b. Tentukan jumlah mol dari CaCrO4
c. Tentukan kelarutan (s) dari CaCrO4
d. Tentukan Ksp dari CaCrO4
Jawab :
Daftar Pustaka
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar